Agama Buddha memenangkan penghargaan agama Terbaik di dunia
15 Juli 2009, Tribune de Geneve
Geneva-based International Coalition for the Advancement of Religious and Spirituality (ICARUS) telah menganugrahkan penghargaan”Agama Terbaik Didunia” tahun ini pada komunitas Buddhis
Penghargaan Spesial ini diusulkan melalui pemungutan suara di meja budar internasional yang di hadiri lebih dari 200 pemimpin pemimpin keagamaan dari setiap bagian pandangan spiritual. Sangat menggagumkan untuk mengetahui bahwa banyak pemimpin keagamaan yang lebih memilih Buddhis dari pada agama mereka sendiri walaupun didalam keangotaan (ICARUS) yang beragama Buddha hanya sedikit. Disini beberapa komentar oleh empat pemilih yang pertama Jonna Hult Direktur Penelitian (ICARUS) berkata” Bukanlah sesuatu yang mengherankan bagi saya bahwa agama Buddha memenangkan agama terbaik didunia, karena kita tidak menemukan adanya peperangan selama berkaitan dengan Buddha, sebaliknya agama-agama lain terlihat gunin the closet untuk berjaga sekiranya tuhan membuat kesalahan kita bahkan kesulitan menemukan seseorang yang beragama Buddha yang masuk dalam kelompok tentara orang-orang ini memraktekkan apa yang mereka pelajari untuk menyebarluaskan Dhamma yang tidak dapat kita dokumentasikan dengan cara spiritual lain “
Seorang pendeta Katolik Father Ted O'Shaughnessy berkata dari Belfast” Sama besarnya seperti perasaan cinta saya terhadap gereja Katholik, mengetahui bahwa kita harus mengajarkan kasih sayang seperti yang tertulis dalam kitab Injil tetapi menyatakan bahwa membunuh manusia lain adalah kehendak Tuhan sangatlah membuat saya kebingungan. Maka itu saya memilih Agama Buddha”
Seorang Ustad Muslim, Tal Bin Wassad dari Pakistan juga meyetujui lewat peterjemahnya. “ Saya, seorang pengaut muslim yang saleh bisa melihat betapa besar amarah dan pertumpahan darah yang disalurkan melalui ekspresi keagamaan dari pada berurusan secara pribadi. Para penganut agama Buddha telah mengetahuinya. “Bin Wassad pun meneruskan, “ Kenyataannya beberapa teman baik saya beragama Buddha.”
dan Rabbi Shmuel dari Jerusaem berkata,” Tentu saja, saya mempercayai adat istiadat Yahudi, dan saya mengangab Yahudi adalah agama terbesar di dunia. Tapi jika ingin jujur, saya sudah berlatih meditasi Vipassana setiap hari sebelum Minyan (doa Yahudi sehari-hari) sejak tahun 1993 dengan itu saya so y get it mengetahunnya
akan tetapi tiba-tiba muncul sebuah hambatan. (ICARUS) tidak dapat menemukan seorang pun untuk menerima penghargaan itu. Semua Buddhis yang mereka panggil berkata bahwa mereka tidak mau menerima penghargaan tersebut.
Ketika di tanya mengapa kalangan Buddhis Birma menolak penghargaan tersebut, seorang Bhikku Ghurata Hanta dari Birma berkata, “Kami sangat berterimakasih atas pengakuanya Dunia, tetapi kita memberikan penghargaan ini kepada semua umat manusia karena sifat-sifat Buddha ada disetiap diri kita” Groehlichen melanjutkan dan berkata” kami akan terus mencari sampai kami menemukan seseorang yang beragama Buddha yang mau menerima penghargaan ini. Kami akan memberi kabar saat kami menemukannya.” Teks asli tekan sini
Terjemahan bebas dari (Liliani L)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar